ETIKA PROFESI
Nama : Diah Astuti
NPM : 32414947
Kelas : 4ID07
ANALISIS
BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN
(Studi pada Pabrik Gula Lestari,
Patianrowo, Nganjuk)
Biaya adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu, (Bustami, 2013).
Pengorbanan yang telah dikeluarkan diharapkan memiliki manfaat untuk sekarang
dan akan datang. Menurut Carter, (2012) klasifikasi biaya didasarkan pada
hubungan antara:
1. Biaya
dengan produk yang meliputi biaya manufaktur dan biaya komersial.
2. Volume
produksi yang meliputi biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel.
3. Departemen
produksi yang meliputi departemen produksi dan jasa dan biaya beersama dan
gabungan.
4. Periode
akuntansi dan suatu keputusan
Biaya produksi adalah biaya yang
digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (Bustami, 2013). Terdapat 3 komponen
biaya produksi untuk proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, yaitu
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
Horngren (2007) berpendapat bahwa varians merupakan perbedaan
antara jumlah yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan.
Efisiensi merupakan
ketepatan untuk menjalankan sesuatu. Efisiensi biaya produksi suatu hal yang
penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai laba yang optimal.
Tingkat efisiensi biaya produksi suatu perusahaan dapat diukur dengan berapa
banyak bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang digunakan
untuk menghasilkan keluaran tertentu.
Pada
era globalisasi saat ini persaingan di lingkungan bisnis semakin ketat.
Persaingan perusahaan ini mencakup dibidang jasa maupun manufaktur. Perusahaan
manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang
ketat, perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan pasar. Perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk agar mampu memenangkan persaingan
pasar dengan cara usaha mendukung
efisiensi biaya produksi. Bentuk pengendalian biaya dalam akuntansi biaya
adalah dengan penetapan biaya standar. Biaya standar merupakan biaya yang
ditetapkan terlebih dahulu sebelum memulai proses produksi (Purwanti dan
Prawironegoro, 2013:143).
Pabrik Gula Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi
gula. Tabel 1 menjelaskan jumlah biaya anggaran dan realisasi biaya produksi
pada tahun 2015.
Tabel 1. Anggaran dan Realisasi
Keterangan
|
Anggaran (Rp)
|
Realisasi (Rp)
|
Biaya bahan
baku
|
280.281.000.000
|
244.043.736.871
|
Biaya tenaga kerja
langsung
|
16.121.690.000
|
15.016.781.000
|
Biaya
overhead
pabrik
|
67.155.595.000
|
65.875.838.000
|
Sumber: Pabrik Gula Lestari,
2016.
Berdasarkan pada Tabel 1, anggaran dan realisasi biaya produksi Pabrik
Gula Lestari menunjukkan varians antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat penyebab terjadinya varians dan untuk mengetahui adanya penyimpangan maka perlu
dilakukan analisis varians pada biaya produksi. Analisis ini akan berupaya
mengetahui varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dan
penyebab terjadinya varians. Sehingga, Pabrik Gula Lestari mampu mengupayakan
langkah evaluasi untuk penyebab terjadinya varians. Berdasarkan uraian di atas,
maka peneliti mengangkat judul penelitian “Analisis
Selisih Biaya Standar Untuk Mendukung Efisiensi Biaya Produksi Perusahaan Pada
Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk”.
Adanya inefisiensi pada
harga bahan baku karena terjadinya kenaikkan pada tebu. Kenaikkan bahan baku
terjadi sebagai dampak dari musim kemarau sehingga menghasilkan kualitas tebu
yang bagus. Upaya yang bisa dilakukan perusahaan dalam menghadapi situasi
seperti ini adalah tetap mempertahankan kerja sama dalam pengadaan bahan baku
yang dinilai lebih efisien. Serta memperhatikan kualitas bahan baku sehingga
menghasilkan hasil dan kuantitas yang menguntungkan.
Varians efisiensi
menghasilkan varians tidak menguntungkan, karena mengeluarkan biaya tenaga
kerja berdasarkan jam kerja lebih banyak. Upaya yang dapat dilakukan untuk
peningkatan efisiensi perusahaan adalah melakukan pengawasan secara lanjut
ketika proses produksi agar tenaga kerja mampu menjalankan tugas dengan
tanggung jawab karena disiplin harus menjadi perhatian perusahaan.
Perhitungan analisis varians
biaya overhead pabrik rata-rata menghasilkan varians tidak menguntungkan. Dalam
menetapkan standar jam kerja harus melakukan peninjauan lagi agar standar yang
ditetapkan layak digunakan. Perusahaan perlu meningkatkan pengawasan jam kerja.
Perusahaan harus menelusuri varians yang tidak menguntungkan dan menindaklanjuti
penyimpangan tersebut agar tidak terjadi pemborosan untuk proses produksi
periode berikutnya. Perusahaan juga harus mampu menangani pemborosan biaya yang
telah terjadi pada biaya overhead pabrik agar tercapainya efisiensi biaya.
KESIMPULAN
1. Pabrik
Gula Lestari merupakan perusahaan yang memproduksi gula yang membutuhkan bahan
baku, tenaga kerja, dan bahan pembantu lainnya dalam kegiatan produksi.
Penyusunan standar biaya produksi adalah salah satu untuk mengendalikan biaya
produksi. Perusahaan telah melakukan pemisahan biaya overhead ke dalam unsur
biaya tetap dan biaya variabel, sehingga dapat mempermudah jika terjadi
kenaikan atau penurunan biaya overhead pabrik.
2. Analisis
yang dilakukan dalam mengendalikan biaya produksi agar tercapai efisiensi biaya
adalah menggunakan analisis varians, dimana membandingkan antara biaya produksi
sesungguhnya dengan biaya produksi standar. Berdasarkan hasil analisis varians
yang dilakukan pada Pabrik Gula Lestari menunjukkan bahwa perusahaan belum
cukup baik dalam melakukan pengendalian biaya produksi, sehingga kurang efisien
dalam melakukan pengendalian biaya produksi.
Sumber :