Minggu, 15 Oktober 2017

Review Jurnal



ETIKA PROFESI
Nama  :  Diah Astuti
NPM   :  32414947
Kelas   : 4ID07

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN
(Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu, (Bustami, 2013). Pengorbanan yang telah dikeluarkan diharapkan memiliki manfaat untuk sekarang dan akan datang. Menurut Carter, (2012) klasifikasi biaya didasarkan pada hubungan antara:
1.      Biaya dengan produk yang meliputi biaya manufaktur dan biaya komersial.
2.      Volume produksi yang meliputi biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semivariabel.
3.      Departemen produksi yang meliputi departemen produksi dan jasa dan biaya beersama dan gabungan.
4.      Periode akuntansi dan suatu keputusan
            Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (Bustami, 2013). Terdapat 3 komponen biaya produksi untuk proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi, yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Horngren (2007)  berpendapat bahwa varians merupakan perbedaan antara jumlah yang didasarkan pada hasil aktual dan jumlah yang dianggarkan.
Efisiensi merupakan ketepatan untuk menjalankan sesuatu. Efisiensi biaya produksi suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai laba yang optimal. Tingkat efisiensi biaya produksi suatu perusahaan dapat diukur dengan berapa banyak bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tertentu.
Pada era globalisasi saat ini persaingan di lingkungan bisnis semakin ketat. Persaingan perusahaan ini mencakup dibidang jasa maupun manufaktur. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat, perusahaan dituntut untuk siap menghadapi persaingan pasar. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk agar mampu memenangkan persaingan pasar dengan cara usaha mendukung efisiensi biaya produksi. Bentuk pengendalian biaya dalam akuntansi biaya adalah dengan penetapan biaya standar. Biaya standar merupakan biaya yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum memulai proses produksi (Purwanti dan Prawironegoro, 2013:143).
Pabrik Gula Lestari merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi gula. Tabel 1 menjelaskan jumlah biaya anggaran dan realisasi biaya produksi pada tahun 2015.
Tabel 1. Anggaran dan Realisasi
Keterangan
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Biaya bahan
baku
280.281.000.000
244.043.736.871
Biaya tenaga kerja
langsung


16.121.690.000
15.016.781.000
Biaya
overhead
pabrik


67.155.595.000
65.875.838.000
Sumber: Pabrik Gula Lestari, 2016.
Berdasarkan pada Tabel 1, anggaran dan realisasi biaya produksi Pabrik Gula Lestari menunjukkan varians antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat penyebab terjadinya varians dan untuk mengetahui adanya penyimpangan maka perlu dilakukan analisis varians pada biaya produksi. Analisis ini akan berupaya mengetahui varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dan penyebab terjadinya varians. Sehingga, Pabrik Gula Lestari mampu mengupayakan langkah evaluasi untuk penyebab terjadinya varians. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengangkat judul penelitian “Analisis Selisih Biaya Standar Untuk Mendukung Efisiensi Biaya Produksi Perusahaan Pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk”.

Adanya inefisiensi pada harga bahan baku karena terjadinya kenaikkan pada tebu. Kenaikkan bahan baku terjadi sebagai dampak dari musim kemarau sehingga menghasilkan kualitas tebu yang bagus. Upaya yang bisa dilakukan perusahaan dalam menghadapi situasi seperti ini adalah tetap mempertahankan kerja sama dalam pengadaan bahan baku yang dinilai lebih efisien. Serta memperhatikan kualitas bahan baku sehingga menghasilkan hasil dan kuantitas yang menguntungkan.
Varians efisiensi menghasilkan varians tidak menguntungkan, karena mengeluarkan biaya tenaga kerja berdasarkan jam kerja lebih banyak. Upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan efisiensi perusahaan adalah melakukan pengawasan secara lanjut ketika proses produksi agar tenaga kerja mampu menjalankan tugas dengan tanggung jawab karena disiplin harus menjadi perhatian perusahaan.
Perhitungan analisis varians biaya overhead pabrik rata-rata menghasilkan varians tidak menguntungkan. Dalam menetapkan standar jam kerja harus melakukan peninjauan lagi agar standar yang ditetapkan layak digunakan. Perusahaan perlu meningkatkan pengawasan jam kerja. Perusahaan harus menelusuri varians yang tidak menguntungkan           dan      menindaklanjuti penyimpangan tersebut agar tidak terjadi pemborosan untuk proses produksi periode berikutnya. Perusahaan juga harus mampu menangani pemborosan biaya yang telah terjadi pada biaya overhead pabrik agar tercapainya efisiensi biaya.

KESIMPULAN
1.      Pabrik Gula Lestari merupakan perusahaan yang memproduksi gula yang membutuhkan bahan baku, tenaga kerja, dan bahan pembantu lainnya dalam kegiatan produksi. Penyusunan standar biaya produksi adalah salah satu untuk mengendalikan biaya produksi. Perusahaan telah melakukan pemisahan biaya overhead ke dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel, sehingga dapat mempermudah jika terjadi kenaikan atau penurunan biaya overhead pabrik.
2.      Analisis yang dilakukan dalam mengendalikan biaya produksi agar tercapai efisiensi biaya adalah menggunakan analisis varians, dimana membandingkan antara biaya produksi sesungguhnya dengan biaya produksi standar. Berdasarkan hasil analisis varians yang dilakukan pada Pabrik Gula Lestari menunjukkan bahwa perusahaan belum cukup baik dalam melakukan pengendalian biaya produksi, sehingga kurang efisien dalam melakukan pengendalian biaya produksi.


Sumber :