Rabu, 10 Desember 2014

Me and My Family



Haihaihai

Nggak kerasa udah sebulan lebih gue buat blog ini, tapi gue belum pernah ngepost selain tugas kuliah gue hahaha

Nah sekarang gue mau menceritakan sedikit tentang gue

Oke kenalin nama gue Diah Astuti.

kebanyakan sih pada manggil Diah, tapi beberapa temen ada yang manggil uti, didi, diiuuuu sampe didieee -_- terserah kalian aja sih mau manggil apa, yang penting jangan manggil gue astuti atau tuti karena gue bakalan beteee bangettt!!!

Gue lahir di Jakarta hampir 19 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 24 Juni 1996. Gue ini anak ketiga dari tiga bersaudara. Kedua kakak gue laki-laki, mereka udah kerja dan punya istri. Asal kalian tau aja, jarak umur gue sama kedua kakak gue jauhhh banget.  Hal tulah yang menyebabkan gue sangat manjaaaaaaa

Bokap gue kerja sebagai wirausahawan sedangkan nyokap cuma ibu rumah tangga. Walapun nyokap cuma ibu rumah tangga, dia paling males buat masak, dia masak cuma kalo lagi khilaf aja -__- gue juga bingung sih kenapa dia males masak? Mungkin karena nyokap udah tua dan di rumah Cuma ada 3 orang, makanya dia lebih milih buat beli masakan mateng. Untungnya sih bokap sama gue fine-fine aja sama keputusan nyokap.


Oh iya, gue ini suka banget sama hal-hal yang berbau keroppi dan berwarna hijau. Menurut gue warna hijau itu sejukk banget buat diliat. Terus kenapa gue suka keroppi? Ya jelas lah yaa, secara keroppi itu warnanya hijau dan dia tuhh lucuuu bingittzzz. Emang sih koleksi benda gue yang berbau keroppi masih belum lengkap, tapi gue masih teruss ngoleksii terus supaya jadi lengkap. Untungnya nyokap juga ngebantu banget sama hobi anaknya ini. Kemana pun dia pergi, ngalo ngeliat benda warna hijau atau bermotif keroppi, dia pasti beliin buat gue. Baik banget kan?



Hmm keroppi udah, sekarang kita ganti topik ke makanan favorit gue. Gue salah satu orang yang amat sangat mencintai semua makanan yang berbahan dasar daging, terutama daging ayam. Yap gue doyan banget sama ayam. Buat gue tiada hari tanpa makan ayam. Gue juga bingung kenapa gue suka banget sama ayam, keluarga gue sampe pada bosen + kesel garagara hampir setiap hari harus masak/nyediain makanan dari ayam di rumah. Tapi untungya gue punya nyokap yang pengertian, dia tetep memerhatikan anaknya yang cantik ini dengan selalu menyediakan lauk ayam.



Nah kalo gue sangat mecintai ayam, hal itu nggak berlaku buat ikan sama duren! Yaa gue benci banget sama 2 makanan itu. Oke tunggu, gue ngga bener-beer benci sama ikan, lebih tepatnya gue ngga suka sama baunya yg nggak banget itu! Karena hal itu lah gue cuma doyan beberapa ikan aja, kebanyakan sih ikan jenis air tawar. Nah kalo untuk duren gue emang beneran benci sama tuh buah. Jangankan disuruh makan, nyium baunya aja gue udah mabora-maborita (baca : mabok). Sialnya di keluarga gue, cuma gue yang nggak suka sama tuh buah, Alhasil jadilah gue korban kejahilan kakak gue :( kalo musem duren udah dateng, tensi gue bakalan naik garagara harus ngomel. Kenapa? karena semua keluarga gue makan tuh buah di rumah sambil ngasih-ngasih duren ke gue. Kalo udah gitu gue lebih milih pergi main sama adit (sepupu gue) yang juga nggak suka tuh buah hahaha.



Udah ya sampai sini dulu gue cerita tentang gue sama keluarga gueee

BYE~


Minggu, 30 November 2014

Manusia dan Penderitaan

 



Apakah arti Penderitaan?


Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau menanggung. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang tidak meyenakan.

Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas komposisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan, tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Ada pula penderitaan yang secara batiniah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian atau penyesalan karena tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis.

Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.



Bagaimana penderitaan bisa terjadi?

Ada dua faktor yang bisa memunculkan penderitaan

1. Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

2. Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan

Contoh penderitaan akibat perbuatan buruk manusia?

 BANJIR!!!

                              


Seperti yang kita ketahui saat ini di Indonesia sedang mengalami musim hujan, otomastis pula Indonesia akan mengalami bencana alam tahunan yaitu BANJIR. Sebagai ibu kota Negara pun, Jakarta tidak luput dari bencana tahunan ini. Jakarta malah sudah terbiasa dengan bencana yang tiap tahun menjadi tamunya.

Bila banjir mulai kembali menyapa Jakarta atau kota-kota lainnya yang ada di Indonesia, masyarakat mulai sibuk menyalahkan pemerintah dengan segala alasan, dari yang logis hingga yang mengada-ada. Lalu bagaimana dengan pemerintah? Mereka tak kalah sibuknya menyiapkan 1001 alasan untuk membantah tuduhan-tuduhan dari masyarakat.

Lalu apa yang sebenarnya menyebabkan banjir?
Masyarakatnya yang memang tidak perduli dengan lingkungan?
Atau memang pemerintah yang tidak menanggulanginya dengan serius?


Berikut adalah faktor yang menyebankan banjir:

1. Luapan Air Sungai
Sungai yang lebar dan kedalamannya tidak berubah, namun di sekitarnya terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan dapat menyebabkan ketidakmampuan sungai untuk menampung secara keseluruhan air buangan, air hujan dan sampah yang masuk ke dalamnya. Jika sudah penuh, maka air akan menggenangi pinggiran sungai dan daerah rendah lainnya.

2. Pendangkalan Sungai, Kali, Selokan, Danau, Situ, Dll
Jika orang-orang selalu membuang sampah di sungai atau terus-menerus terjadi erosi tanah di sekitarnya, maka akan terjadi pendangkalan. Sungai, danau dan selokan yang dangkal tidak akan mampu menampung air dalam jumlah besar sehingga air akan meluap menggenangi sekitarnya dan daerah-daerah yang rendah.

3. Kegagalan Tanah Menyerap Air
Jika jumlah luas keseluruhan lahan terbuka hijau dan tanah kosong berkurang drastis di suatu daerah akibat berbagai sebab, maka air hujan yang turun akan langsung meluncur dengan cepat ke selokan, sungai dan akhirnya ke laut. Jika air yang meluncur tersebut sangat banyak jumlahnya, maka otomatis tidak akan tertampung di saluran air yang ada. Walhasil air yang tidak dapat ditampung oleh saluaran pembuangan air akan tergenang bebas dan menyebabkan banjir.

4. Penggundulan Hutan
Hutan yang berisi berbagai macam pohon-pohon lebat nan rindang serta semak belukar yang rimbun dengan lantai hutan yang penuh dengan kompos alami sampah hutan dapat menyerap air hujan dalam jumlah besar. Jika hutan digunduli dan dipersempit, maka air hujan akan meluncur ke sungai dan kemudian berakhir di laut. Jika sungai tidak mampu menampung air dalam jumlah besar, maka akan terjadi banjir di sekitar sungai dan daerah rendah yang ada di sekitarnya.

5. Hujan Deras Yang Lama
Jika hujan terjadi dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang panjang bisa mengakibatkan suatu daerah yang tidak biasa banjir menjadi banjir jika tidak sigap menghadapi kuantitas air yang tidak wajar di luar kebiasaan normalnya.

6. Saluran Air Mampet
Jika got, selokan, comberan, parit dan atau sebangsanya mampet karena sampah, maka aliran air akan terhambat, dengan begitu air yang tidak bisa menembus barikade sampah tersebut akan meluap dan menggenangi di sekitar saluran air tersebut. Oleh sebab itu perlu kesadaran masyarakat yang tinggi untuk tidak membuang sampah sembarangan di mana pun berada. Terkadang orang menganggap kali sebagai tempat membuang sampah yang sah, sehingga saat sampah menyangkut dan menghambat laju air, maka bisa mengakibatkan banjir.

7. Perubahan Sistem Drainase Pembuangan Air
Suatu daerah yang biasanya tidak banjir bisa saja menjadi daerah langganan banjir baru jika daerah di sekitarnya melakukan sesuatu yang mengubah sistem drainase yang sudah ada tanpa memperhatikan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Contohnya seperti peninggian masal suatu wilayah rendah untuk komplek perumahan baru, menyempitkan saluran air yang ada untuk suatu pembangunan, hilangnya daerah rawa-rawa untuk dijadikan mall, dan lain sebagainya.

Dari ketujuh faktor diatas, sebenarnya kuncinya ada di kesadaran masyarakat. Percuma pemerintah mengadakan pencegahan banjir, membangun fasilitas super canggih untuk menganggulangi banjir tetapi masyarakatnya masih masa bodo dengan lingkungannya, semuanya akan sia-sia saja. Mulai dari hal yang sangat kecil, yaitu membuang sampah pada tempat yang tepat, akan sangat membantu Indonesia atau khususnya Jakarta terhindar dari banjir. Jangan hanya menyalahkan pemerintah, tapi kita juga harus instropeksi diri.


Lalu bagaimana kita harus menyikapi bencana?



1. memperbanyak istigfar
2. bersabar dan terus berdoa
3. instropeksi diri
4. lalu kita maknai bahwa peristiwa ini semua adalah semata-mata ujian dari sang maha kuasa atas seluruh alam semesta ini, dan ketika kita bisa melaluinya maka Allah akan menaikkan derajat keimanan kita.


Bagaimana solusi menghindari bencana dan penderitaan?

Bencana dan penderitaan merupakan hal yang sering terjadi dan kadang-kadang datang dengan sendirinya sebagai factor dari alam maupun dari manusia
Solusi dari permasalahan ini hanya ada dalam diri manusia walau ada juga yang dikarenakan factor alam.namun kita juga sebagai manusia  harus sadar dan berusaha berusaha mengtrospeksi diri seabab hal ini kebanyakan terjadi karena ulah kita ,oleh kjarena itu,maka mulaliah menyayangi alam,ada banyak cara yang sederhana yang kita bisa lakukan untuk mencegah terjadinya Bencana dan Penderitaan ini,misalnya:



  • Membuang sampah pada tempatnya
  •  Melakukan reboisasi
  •  Memperbanyak daerah resapan air
  •  Pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pelaku perusakan alam (penggundulan hutan)


Sikap saya mengenai bencana dan penderitaan?

  

Saya sebagai mahasiswi sekaligus warga Negara Indonesia sangat kecewa,sedih, marah dan prihatin akan hal ini. Walau Bencana & Penderitaan sering terjadi dan membawa dampak negatif yang luar biasa, kita tidak pernah berhenti membuat faktor penyebab bencana ini terjadi. Padahal, hal itu akan menimbulkan Penderitaan kepada kita sendiri secara terus-menurus dan berulang-ulang. Sampai kapankah kita bisa sadar dan merubah diri kiaa menjadi lebih baik agar tidak terjadi lagi hal seperti ini?...

Saya sangat berharap dengan tulisan saya ini, semua orang, termasuk saya bisa sadar dan membawa perubahan juga bagi manusia lainnya. semuanya belum terlambat,masih ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat Negara kita tercinta terhindar dari bencana alam yang bisa kitacegah dengan kesadaran kita.





Sabtu, 22 November 2014

Manusia dan Keindahan Moral



Keindahan?
Apa yang terlintas dibenak kalian saat mendengar kata tersebut?


Keindahan berasal dan kata indah, yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan

sebagainya.Pemaparan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya.

Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Sekarang apa itu Moral?
Kata Moral berasal dari kata latin mos yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.


Jadi keindahan moral adalah keindahan yang tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari.


Namun jika kita sedikit menilik ke belakang, akhir-akhir ini semakin meresahkan dan memprihatinkan saja moral dari generasi muda bangsa ini. Tidak tampak lagi sebuah keindahan moral yang kita sajikan. Kita seperti tidak tahu bagaimana cara memperlihatkan sebuah keindahan moral pada yang lainnya, terutama generasi di bawah kita. Contoh yang umum saja yang sering kita saksikan di sekitar, generasi muda zaman sekarang rata-rata kebanyakan lebih sering bersikap anarkis dalam melakukan sesuatu terutama dalam hal penyelesaian masalah yang dihadapi, ada pula generasi muda yang moralnya benar-benar buruk seperti suka mabuk-mabukan, judi, free sex, drugs, dll. Entah apa yang terjadi dengan kita? Apakah kita benar-benar sudah miskin keindahan moral?? Dan jika dibiarkan terus-menerus, maka bisa ditebak akan jadi seperti apa nasib bangsa ini jika hampir semua generasi muda nya terkikis moral nya.


  



Memang agak sedikit miris moral generasi muda zaman sekarang. Kita lebih senang menggunakan kekerasan di banding menggunakan akal sehat yang kita miliki. Kita lebih suka melakukan sesuatu yang aslinya kita tahu itu membahayakan untuk orang lain dan diri sendiri, namun tetap dilakukan. Hampir kebanyakan generasi muda sekarang tidak tahu lagi bersikap sopan dan santun kepada orang lain. Kita dengan gampangnya meremehkan dan menyepelekan orang-orang yang jelas-jelas lebih tua dari kita. Generasi muda zaman sekarang juga bisa dibilang generasi muda  dengan moral bobrok. Mengapa di bilang bobrok?? Contoh gampang saja, disaat kita senang, kita lupa diri dan malah mabuk-mabukan lalu masuk dalam kehidupan dunia malam. Disaat kiaa jatuh pun sama saja, bukan nya lari ke sang pencipta untuk mengadukan semua masalah kita malah memilih obat-obatan sebagai media penyembuh. Artinya generasi muda zaman sekarang kebanyakan bermoralkan cepat putus asa. Kita sulit sekali berfikir jernih. Semua maunya serba instant dan tak mau berusaha. Akhirnya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan semua yang kita inginkan. Moral beragama generasi muda sekarang pun nampak kian padam. Kita seakan tidak tahu lagi jalan menuju ALLAH swt.



Idealnya gambaran tentang keindahan moral bagi generasi muda adalah bagaimana kita mempunyai moral yang baik. Generasi muda yang mempunyai semangat nasionalisme tinggi, berbudi pekerti baik, mampu menjadi teladan bagi sekitarnya dengan segala sikap dan perilaku kita yang sopan dan santun, mampu berfikir sehat dalam menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar dengan otak yang dingin. 
           
Maka dari itu, mulai dari sekarang khusunya kita para generasi muda bisa mempertahankan sebuah nilai keindahan moral. Memang tidak mudah, tapi jika terus dipelihara dan diterapkan, lama-lama akan mengakar ke sesama maupun generasi muda yang ada di bawah kita. Karena esensi dari sebuah keindahan moral adalah sebuah sikap sebuah nilai kemuliaan yang muncul tanpa dibuat-buat dan menciptakan sebuah keharmonisan jika semuanya bisa mewujudkannya...